Saham Blue Chip Itu Apa Saja

Contoh dan Studi Kasus Penggunaan Lot dalam Pembelian Saham

Sebagai contoh, ketika Pak Riki membeli saham perusahaan XYZ yang harganya masih murah. Harga saham XYZ adalah Rp1.600 per saham, sebanyak 1 lot saham. Maka Pak Riki harus membeli 1 lot saham XYZ, dengan dana sebesar Rp160.000 (1.600 x 100).

Studi kasus lainnya adalah ketika Ibu Tika akan berinvestasi dalam saham perusahaan teknologi baru yang harganya tinggi. Sebut saja, harga saham perusahaan teknologi ABC berada di harga Rp30.500 per lembar saham. Maka untuk bisa membeli 1 lot saham saja, ibu Tika perlu mengeluarkan biaya sebesar Rp3.050.000 (30.500 x 100).

Dalam kedua studi kasus ini, lot saham memainkan peran penting dalam menentukan seberapa berapa besar dana investasi yang dibutuhkan. Dan untuk harga sahamnya tentu akan sesuai dengan ketetapan perusahaan, sehingga akan berbeda-beda.

Ada lebih dari 800 emiten yang terdaftar di BEI. Maka untuk mempermudah pemantauan kinerja laporan keuangan dan rasio-rasionya, bisa memanfaatkan Cheat Sheet.

Apa itu lot saham? Lot adalah istilah resmi yang ditetapkan BEI sebagai acuan jual beli saham. Untuk acuan lot saham ini, berarti 1 lot sama dengan 100 lembar saham. Yang artinya, untuk membeli atau menjual saham minimal wajib sebesar 1 lot saham.

Mengenal lot saham ini, menjadi penting bagi teman-teman investor pemula, agar rencana investasi saham bisa berjalan dengan segera. Tanpa perlu terkendala masalah alokasi dana investasi yang masih terbatas. Salah satunya dengan menerapkan strategi “Nabung Saham”, di mana pembelian saham bisa dicicil secara berkala setiap bulannya.***

Ketika nasabah baru membuka rekening saham di perusahaan efek (biasa juga disebut sekuritas), ia akan dibuatkan rekening dana baru yang disebut Rekening Dana Investor (RDI). RDI adalah rekening bank atas nama investor, tapi aksesnya hanya untuk transaksi saham, sehingga tidak dapat digunakan untuk kepentingan lain.

Lantas, berapa besaran uang deposit atau setoran awal yang ideal ditanamkan di RDI? Apakah puluhan juta, jutaan, atau beberapa ratus ribu rupiah saja?

Sebagai perbandingan, pada tahun 1998 ketika investor ritel hendak berinvestasi saham, mereka harus merogoh kantong setidaknya 50 juta rupiah untuk deposit pertama di RDI. Angkanya kemudian dipangkas lagi oleh sekuritas menjadi sekitar 25 juta rupiah.

Tingginya angka deposit ketika itu dipengaruhi besaran minimal pembelian saham yang dihitung berdasarkan lot. Saat itu 1 lot berisi 500 saham. Itu sebabnya pasar modal bak berada di menara gading, eksklusif, alias hanya orang berduit saja yang bisa berinvestasi saham.

Namun, sejak 6 Januari 2014, Bursa Efek Indonesia mengubah aturan 1 lot dari 500 saham menjadi 100 saham. Perlahan, kebijakan ini membuat saham makin terjangkau. Tak hanya kaum berdasi, kini saham bisa dibeli masyarakat luas, mulai dari ibu rumah tangga, sopir, satpam, hingga tukang ojek.

Ditambah lagi, banyak sekuritas kian gencar mendorong nasabah baru, khususnya anak muda, untuk masuk pasar modal. Salah satu caranya adalah dengan menurunkan jumlah deposit.

Kendati pada praktiknya setiap sekuritas memiliki kebijakan masing-masing, setoran awal RDI yang disyaratkan pun berlainan. Angkanya mulai dari Rp 10 juta, Rp 5 juta, Rp 3 juta, atau bahkan hanya Rp 100.000.

Untuk bertransaksi saham di PT Mandiri Sekuritas (Mandiri Sekuritas), investor sudah dimudahkan dengan berbagai cara. Nasabah dapat membuka rekening melalui MOST Web di www.most.co.id, aplikasi MOST, MOST App di laptop dan komputer, atau menggunakan MOST Mobile di ponsel pintar. Mandiri Sekuritas pun merekomendasikan besaran deposit yang ideal, yakni 10 juta rupiah.

Kenapa sebesar itu? Salah satu pertimbangan utama ialah bahwa dengan setoran 10 juta rupiah, investor dapat fokus berinvestasi di saham-saham unggulan (blue chip), yang sebagian besar masuk dalam indeks LQ-45. LQ-45 adalah deretan 45 saham paling likuid dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Saat yang Tepat Masuk Pasar Modal

Saat ini adalah waktu yang tepat untuk masuk ke pasar modal mengingat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), indeks acuan utama di BEI tengah berada di level rendah. Sejak awal tahun hingga 27 Maret, IHSG sudah terjun  27,84% di level 4.545,57.

"Siapa yang tak mau beli (saham) di harga rendah dibandingkan harga tinggi? Benar-benar aneh. Harusnya mereka berharap pasar saham turun, jadi mereka bisa membeli (saham) di harga murah," kata Warren Buffett, tokoh investor global, seperti dikutip Business Insider, 29 Februari 2020.

Penurunan IHSG memicu valuasi berdasarkan price to earnings ratio (PER) sehingga saham-saham di BEI juga turun. PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham untuk menilai valuasi saham, yang menentukan apakah saham sedang murah atau mahal.

Sebenarnya tidak ada angka baku PER. Namun, lazimnya adalah, kian rendah PER, maka makin murah valuasi saham emiten tersebut. Mengacu data BEI, beberapa saham di indeks LQ-45 juga mencetak PER kecil. Salah satunya adalah saham dari emiten tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex.

Sejak 27 Maret, PER saham produsen tekstil asal Solo itu sangat rendah, yakni 2,29 kali. Sejak awal tahun (year to date), saham SRIL anjlok 41,15% di level Rp153/saham. Dengan 10 juta rupiah, investor dapat membeli 650 lot saham SRIL (65.000 saham). Perlu dicatat bahwa saham SRIL setahun terakhir pernah menyentuh Rp362/saham.

Saham lain dengan PER rendah yakni yang diterbitkan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), yakni 2,80 kali di level harga Rp1.365/saham. Dengan dana 10 juta rupiah, investor bisa mendapatkan 73 lot saham.

Saham perusahaan tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) juga mencatat PER rendah 5,63 kali saat ini, yakni di harga Rp990/saham. Dengan dana 10 juta rupiah, investor bisa membeli ADRO sebanyak 100 lot saham. Saham ADRO pernah tembus Rp1.655/saham setahun terakhir.

PER biasanya tak dipakai untuk menilai mahal atau murahnya saham perbankan. Untuk menilai bank, biasanya menggunakan rasio price to book value (PBV), yakni penilaian harga saham dengan nilai buku perusahaan. Biasanya, saham yang memiliki rasio PBV besar berarti memiliki valuasi tinggi (overvalue) alias kemahalan, sedangkan saham dengan PBV di bawah satu kali, memiliki valuasi rendah dan harga sahamnya murah alias undervalue.

Misalnya, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), induk perusahaan Mandiri Sekuritas, memiliki PBV sebesar 1,13 kali di level harga Rp4.940/saham. Untuk 1 lot saham Bank Mandiri, investor hanya perlu merogoh Rp494.000. Namun, dengan 10 juta rupiah, nasabah dapat membeli 20 lot saham BMRI, yang mana level tertingginya pernah menyentuh Rp8.150/saham setahun terakhir.

Bagaimanapun, pilihan kembali ke masing-masing investor. Apakah mau mengalokasikan 10 juta rupiah miliknya untuk satu saham saja, atau menginvestasikannya ke beberapa saham? Investopedia mencatat, demi diversifikasi, investor global (ritel dan profesional) lazimnya memiliki sekitar 15-20 saham dalam portofolio, bukan hanya satu saham.

Namun, bila seseorang ingin fokus jadi investor jangka panjang, investor tersebut wajib melihat sisi fundamental (kinerja) emiten bersangkutan, selain memperhatikan PER dan PBV. Jangan terpaku pada berapa volume saham yang dibeli, tetapi sebaiknya fokus saja pada kualitas fundamental emiten.

Jadi, sedang siap-siap belanja saham apa, nih?

Ayo, semangat berinvestasi di pasar modal!

PT Mandiri Sekuritas terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan

Care Center: 1500 178

Tips Investasi Saham bagi Investor Pemula

Pertanyaan berikutnya, apakah ada patokan berapa jumlah lot saham yang bijak untuk dibeli? Apalagi jika masih terbilang sebagai pemula dalam dunia investasi.

Tidak ada patokan khusus bagi investor pemula yang ingin memulai investasi. Namun dalam hal ini, sebagai investor pemula bisa menerapkan yang namanya strategi “Nabung Saham”. Di mana pembelian saham bisa dicicil setiap bulannya, sehingga tidak memaksakan kondisi investor pemula.

[Baca lagi: Yuk Menabung Saham, Ternyata Menguntungkan Lho, Ini Caranya!]

Strategi nabung saham ini bisa dilakukan mulai 1 lot saham di setiap bulannya. Dengan membeli saham perusahaan yang memiliki nilai undervalue, sehingga tidak memberatkan dana pembelian. Untuk mengetahui besarnya harga saham per lotnya yang terbaru, maka teman-temen investor bisa melihatnya melalui RTI Business.

Adapun, jika alokasi keuangan sudah mulai memadai, maka tidak ada salahnya jika menaikkan jumlah pembelian lot nya. Termasuk untuk membeli saham-saham blue chip, yang rata-rata memiliki harga saham premium.

Dengan nabung saham, teman-teman investor pemula juga bisa belajar mengelola risiko dengan lebih baik. Terlebih ketika teman-teman investor mulai berani memutuskan untuk diversifikasi portfolio saham, yakni dengan membeli beberapa lot pada saham-saham potensial dari beberapa sektor bisnis yang berbeda. Sehingga portfolio bisa menjadi lebih seimbang.

Apakah Jumlah Lot Saham Pernah Berubah?

Pastikan untuk terus mengikuti perkembangan terkait apa itu lot saham. Pasalnya, jumlah lembar saham dalam satu lot bisa berubah, lho!

Awalnya, Bursa Efek Indonesia menetapkan bahwa satu lot terdiri dari 500 lembar saham. Dengan kata lain, harga jual saham dulu jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sekarang, sehingga investor pemula atau mereka yang memiliki modal kecil kesulitan untuk berpartisipasi dalam jual beli saham.

Oleh karena itu, sejak 6 Januari 2014, Bursa Efek Indonesia membuat ketetapan baru yang menyatakan bahwa satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham. Dengan adanya ketentuan baru ini, investor pemula yang modalnya tidak terlalu besar pun bisa tetap melakukan trading.

Nah, bukan tidak mungkin, jika memang ada kebutuhan atau situasi yang mendesak, Bursa Efek Indonesia akan mengubah kembali ketentuannya terkait jumlah lembar saham dalam satu lot. Oleh karena itu, penting sekali bagi kamu untuk tidak hanya memahami apa itu lot saham, tetapi juga selalu mengikuti perkembangan terbarunya.

Berbeda dengan saham, aset kripto seperti Bitcoin atau Ethereum memiliki satuan yang berbeda juga. Jika kamu ingin mencari tahu harga aset kripto terkini, langsung saja periksa di Market Kripto Reku!

Diversifikasi Portofolio Investasi:

Lot dapat membatasi kemampuan investor pemula untuk mendiversifikasi portfolio, terutama investasi pada beberapa saham karena peraturan lot yang besar.

Lot yang besar dapat meningkatkan risiko. Jika seorang investor pemula harus membeli lot besar, namun kemudian harga saham turun. Maka investor pemula ini sudah pasti mengalami kerugian potensial yang signifikan.

Berapa Lembar Saham dalam Satu Lot?

Peraturan terkait banyaknya lembar saham dalam satu lot saham telah diatur oleh Bursa Efek Indonesia. Saat ini, satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham dari perusahaan yang telah go public.

Umumnya, saat go public, perusahaan akan menentukan harga per lembar saham yang dimilikinya. Seiring waktu, semakin baik reputasi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, harga lembar sahamnya pun juga akan semakin tinggi.

Sampai di sini, tentu mudah untuk mengetahui berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli lot saham, kan? Karena satu lot saham terdiri dari seratus lembar saham, kita cukup mengalikan harga per lembar saham yang diincar dengan seratus.

Misalnya saja, apabila ada perusahaan yang menjual sahamnya dengan harga Rp5.000 per lembar, artinya kamu perlu setidaknya Rp500.000 untuk membeli satu lot saham perusahaan tersebut.

Apabila harga saham tersebut naik dari Rp5.000 per lembar menjadi Rp5.650 per lembar, misalnya saja, harga jual saham tersebut juga akan naik menjadi Rp565.000, atau mengalami peningkatan sebesar Rp65.000 per lot. Sebaliknya, apabila harga saham tersebut turun per lembarnya, harga jualnya juga akan turun cukup besar karena menggunakan satuan lot.

Cara Membagikan Kode Ajaib-mu:

Untuk Syarat & Ketentuan selengkapnya dapat ditemukan di bawah ini.

Domain resmi Ajaib adalah “https://ajaib.co.id/” dan semua korespondensi resmi ataupun korespondensi email yang dikirimkan oleh kami akan menggunakan platform resmi aplikasi Ajaib dan/atau alamat email yang berakhiran “@ajaib.co.id”, seperti “[email protected]” (“Media Resmi Ajaib”). Selain melalui Media Resmi Ajaib, kami tidak pernah meminta informasi yang bersifat pribadi dan rahasia seperti, data pribadi, kata sandi atau PIN (personal identification number), dan/atau kode OTP (one-time password) pengguna (“Informasi Rahasia”) melalui email, sosial media maupun media dan bentuk komunikasi lainnya. Jangan pernah memberitahukan Informasi Rahasia anda kepada pihak lain, termasuk pihak-pihak yang mengatasnamakan Ajaib. Semua pemberian Informasi Rahasia kepada pihak-pihak yang mengatasnamakan Ajaib namun tidak berasal dari atau tidak menggunakan Media Resmi Ajaib merupakan tanggung jawab pribadi pihak pemilik Informasi Rahasia dan kami tidak bertanggung jawab atas setiap penyalahgunaan Informasi Rahasia yang dilakukan oleh pihak-pihak yang mengatasnamakan Ajaib yang tidak berasal dari atau tidak menggunakan Media Resmi Ajaib.

Bisnis.com, JAKARTA – Ahli Feng Shui menyebut Tahun Kelinci Air diramal membawa keberuntungan pada sektor-sektor dengan elemen logam.

Konsultan Feng Shui yang juga Dosen FEB Universitas Kristen Satya Wacana Linda Kho menjelaskan kelinci merupakan simbol dari elemen Yin Wood (Kayu Yin). Dengan demikian, tahun Kelinci Air merupakan perpaduan antara elemen kayu dan air.

“Berdasarkan ilmu Chinese metaphysic, hubungan antara kayu dan air adalah hubungan konstruktif, karena air mendukung kayu. Air Yin ibarat embun pagi, Kayu Yin adalah bunga. Kombinasi keduanya, dapat dilukiskan dengan tetesan embun di kelopak bunga. Hubungan konstruktif ini menggambarkan hubungan yang harmonis dalam berbagai hal,” kata Linda kepada Bisnis, dikutip Senin (23/1/2023).

Tahun ini, kata Linda, tingkat optimisme dan antusiasme dunia usaha secara umum dan pasar modal secara khusus tidak jauh berbeda dengan tahun 2022. Hal ini disebabkan elemen api sebagai simbol antusiasme, masuk dalam siklus tersembunyi.

“Namun jika dilihat dari bidang usaha untuk setiap elemen, dapat diprediksi peluangnya. Bidang usaha yang memiliki prospek positif, yaitu usaha yang berelemen logam dan tanah. Sementara itu, bisnis yang berelemen api, kayu, dan air, akan mendapat tantangan yang cukup besar,” jelas Linda.

Bisnis yang berelemen tanah, antara lain properti, real estate, pertambangan, asuransi, software, produk berteknologi tinggi. Usaha yang termasuk elemen logam antara lain mesin, otomotif, suku cadang.

Bisnis berelemen kayu antara lain fashion, media, surat kabar, pendidikan, furniture kayu, dan percetakan. Bisnis yang berelemen air yaitu transportasi, komunikasi, ekspedisi, air minum. Sedangkan bisnis yang berelemen api antara lain energi, keuangan, hiburan, bahan kimia, dan mainan anak-anak.

Secara terpisah, Direktur Equator Swarna Investama Hans Kwee mengelompokkan 3 sektor sebagai pilihan berdasarkan feng shui dan 2 sektor yang harus diwaspadai.

“3 sektor pilihan ahli feng shui saya jelaskan juga secara ekonomi yaitu sektor teknologi, sektor konsumen primer dan sektor metal,” katanya kepada Bisnis, Jumat (20/1/2023).

Hans menjelaskan sektor teknologi berpeluang rebound dengan kondisi tren inflasi AS yang sudah turun dalam 6 bulan terakhir dan Bank Sentral AS Federal Reserve segera mencapai puncak kenaikan suku bunganya pada tahun ini.

Sektor selanjutnya adalah konsumen primer karena di tengah ancaman perlambatan ekonomi global akibat kenaikan suku bunga, masyarakat tetap melakukan konsumsi.

“Selain itu Indonesia akan memasuki tahun pemilu sehingga diperkirakan ada dana kampanya yang akan masuk ke system prekonomian sehingga mendorong konsumsi masyarakat. Biasa tahun pemilu positif untuk konsumsi masyarakat,” jelas Hans.

Elemen logam, kata Hans, masih akan bersinar sehingga sektor metal masih menarik, salah satunya nikel karena sentimen kendaraan listrik.

Dua sektor yang disebut perlu diwaspadai menurut Hans adalah sektor energi dan sektor properti. Hans mengatakan pada awal tahun sektor energi masih menarik karena konflik Rusia dan Ukraina serta kondisi musim dingin.

“Tetapi unsur Yin Air dan Yin Kayu akan mendorong konflik internasional mereda dan berpotensi mendorong aksi koreksi di sector energi,” katanya.

Selanjutnya yaitu sektor properti yang di ramal masih akan stagnan pada tahun ini. Hal ini karena kebijakan moneter menekan inflasi dengan menaikan suku bunga.

“Selain faktor suku bunga juga karena investor properti masih menunggu karena Indonesia menjelang pemilu. Hal ini mendorong sektor properti baru menarik di tahun depan,” imbuh Hans.

Bagi kamu yang senang dengan trading, tentu sudah tahu, dong, apa itu lot saham? Namun, bagi kamu yang memang masih baru dalam menggeluti bidang yang satu ini, istilah lot saham tentu akan terasa sedikit membingungkan.

Sebenarnya apa, sih, yang dimaksud dengan lot saham ini? Apakah lot saham sama dengan unit saham? Tidak perlu bingung, simak penjelasan terkait lot saham berikut!

Secara singkat, kita dapat memaknai lot saham sebagai satuan unit untuk menghitung saham. Misalnya saja, untuk menghitung berat kita menggunakan satuan kilogram, sementara untuk menghitung tinggi, satuan yang digunakan adalah centimeter. Untuk saham, satuan yang digunakan adalah lot.

Jadi, ketika kamu ingin membeli atau menjual sebuah saham, kamu tak bisa hanya membeli atau menjual selembar saham saja. Karena unit satuan yang digunakan adalah lot, jual beli saham dilakukan sedikitnya satu lot dalam setiap transaksi.

Nah, sampai di sini mungkin kamu akan sedikit bingung karena biasanya harga saham dihitung per lembar, padahal praktik jual beli saham hanya dapat dilakukan dengan satuan lot, kan? Jadi, penting sekali untuk mengetahui apa itu lot saham supaya kamu dapat memperkirakan berapa banyak dana yang dibutuhkan untuk membeli saham, terlebih jika harga saham yang kamu ketahui hanya harga per lembarnya saja.

Jadi, berapa banyak, sih, lembar saham dalam satu lot? Langsung saja kita bahas, yuk!

Baca juga: Panduan Analisis Teknikal Saham untuk Pemula

Nilai dan Regulasi Lot

Sebagai satuan dalam saham, lot sudah secara resmi ditetapkan oleh BEI sebagai acuan. Pada awalnya, 1 lot saham terdiri dari 500 lembar saham. Namun sejalan dengan kebijakan baru BEI pada 6 Januari 2014, maka 1 lot saham terdiri dari 100 lembar saham.

Meskipun lot saham ini menunjukkan berapa banyak jumlah lembar saham. Tetapi jual beli saham tetap mengacu pada satuan lot nya, bukan lembarnya. Jadi setiap transaksi jual maupun beli saham, wajib dilakukan minimal sebesar 1 lot saham.

Perlu diketahui, kalau perubahan kebijakan 1 lot saham sama dengan 100 lembar saham ini jauh lebih memudahkan investor pemula memulai investasi.

Hanya saja, dalam hal harga per setiap 1 lot saham akan berbeda-beda, sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Regulasi ini bertujuan untuk memberikan pedoman yang jelas tentang berapa banyak saham yang dapat diperdagangkan dalam satu kesatuan. Sehingga meminimalkan potensi manipulasi atau fluktuasi pasar yang tidak wajar.

Regulasi lot saham juga membantu melindungi investor dengan memastikan bahwa ukuran lot yang diperdagangkan dapat dijangkau, terutama bagi investor ritel, terutama bagi investor pemula.

Dengan adanya regulasi, pasar saham dapat berjalan lebih efisien dan adil, menciptakan lingkungan lebih sehat untuk aktivitas investasi. Oleh karena itu, regulasi lot saham sangat penting dalam menjaga integritas dan stabilitas pasar saham.

Source: www.kompirasi.com

Cara Dapat Bonus Saham :

Perlindungan Investor

Lot saham memberikan perlindungan bagi investor kecil, dengan memastikan bahwa investor bisa membeli saham dalam jumlah yang terjangkau.

Pertanyaan yang mungkin muncul berikutnya adalah, “apakah dengan semakin banyaknya membeli lot saham, maka akan memberikan keuntungan lebih banyak?”. Jawabannya, membeli lot saham dalam jumlah banyak, bukan berarti akan selalu memberi untung.

Namun, akan lebih baik jika melakukan diversifikasi, karena strategi ini membuat investor memiliki lebih banyak pilihan untuk membangun portfolio yang seimbang. Dengan membeli beberapa lot saham pada sektor bisnis yang berbeda, guna mengurangi risiko yang terkonsentrasi pada satu jenis saham saja.

Sebagai contoh, membeli beberapa lot saham dari berbagai perusahaan dalam industri yang berbeda, dapat membantu melindungi portfolio dari risiko fluktuasi yang signifikan dalam harga saham suatu perusahaan.

[Baca lagi: Nabung Saham saat Krisis, Peluang atau Ancaman?!]

Perhitungan Lot dan Pengaruhnya pada Investor Pemula

Perhitungan lot saham dapat memengaruhi investor pemula dalam beberapa cara: