Penatua Jeffrey R. Holland menarasikan sebuah kisah tentang Musa
Tampilkan Bahasa Isyarat Saja
Hanya Bisa Download Publikasi
HARI RAYA TRITUNGGAL MAHAKUDUS (16 Juni 2019)
Ams. 8:22-31; Mzm. 8:4-5,6-7,8-9; Rm. 5:1-5; Yoh. 16:12-15
DITERBITKAN OLEH TIM KERJA KITAB SUCI – DPP. SANTO YOSEP PURWOKERTO
“Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.” (Yoh 16:15)
Bapak/Ibu/Sdr/i Sahabat Yesus
Minggu ini gereja di seluruh dunia merayakan Hari Raya Tritunggal Mahakudus. Satu Allah Tiga Pribadi, yaitu Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus. Memulai permenungan saya akan Tritunggal Maha Kudus ini, saya teringat akan perkataan salah sorang romo dalam homilinya di Hari Raya Tritunggal Mahakudus beberapa tahun yang lalu. Romo memulai homilinya dengan mengatakan bahwa “mengurai dan menjelaskan Tritunggal Mahakudus tidaklah mudah. Memahami Tritunggal Mahakudus tidaklah mudah. Umat katolik jika ditanya atau diajak berdiskusi tentang Tritunggal Mahakudus pun ‘menghindar’”.
Lalu kalimat yang kurang lebih sama saya dengar kembali dalam homili romo yang lain saat perayaan ekaristi Hari Raya Tritunggal Mahakudus di gereja lain. Bahkan tidak jarang dulu Tritunggal Mahakudus ini menjadi bahan sindiran untuk umat Katolik, misalnya umat Katolik mempunyai tiga Allah. Namun seiring berjalannya waktu hal ini sudah sangat jarang saya dengar. Ini tidak berarti bahwa umat katolik sudah paham benar akan teologi Tritunggal Mahakudus, lalu dapat menjelaskan dengan gamblang. Saya yakin masih sangat banyak umat kita yang belum dapat menjelaskan akan Tritunggal Mahakudus ini dengan baik dan benar. Maka dari itu katekese tentang Tritunggal Mahakudus kiranya perlu terus menerus dilakukan. Bukan hanya saat pendampingan calon baptis, calon komuni pertama, calon krisma, atau saat romo homili dalam perayaan ekaristi hari raya Tritunggal Mahakudus, tetapi juga melalui media-media yang ada yang dapat kita gunakan sebagai sarana untuk berkatekese.
Bapak/Ibu/Sdr/i Sahabat Yesus
Injil yang kita dengar hari ini memberikan gambaran kepada kita tentang Tritunggal Mahakudus yang kita imani sebagai Satu Allah Tiga Pribadi. Kesatuan Allah Bapa, Allah Putra dan Roh Kudus dinyatakan oleh Tuhan Yesus “Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.” (Yoh 16:15).
Dari ayat ini saya mencoba merefleksikan tentang apa sih yang Bapa punya? Allah Bapa mempunyai segalanya, yaitu sifat-sifat Allah yang maha rahim, maha murah, maha kuasa, maha pengampun, maha kasih, dan masih banyak lagi maha-maha yang lain. Dan itu semua juga dimiliki oleh Tuhan Yesus. Selain sifat-sifat, seluruh kehendak dan rencana Allah Bapa juga menjadi kehendak dan rencana Yesus, Sang Putra. Bagi saya ini sudah menunjukkan kesatuan antara Allah Bapa dan Allah Putra yang tidak dapat terpisahkan.
Lalu setelah Tuhan Yesus wafat dan naik ke sorga, Tuhan Yesus menepati janjinya dengan mengutus Roh Kudus-Nya untuk mendampingi para murid-Nya. Sangat jelas pada ayat tersebut oleh Tuhan Yesus dinyatakan bahwa Ia (Roh Kudus) akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku (Tuhan Yesus). Jadi apa yang Roh Kudus berikan kepada para murid dan juga kita semua, semuanya datang dari Tuhan Yesus sendiri. Seluruh kehendak dan rencana Allah Bapa dan Putra juga menjadi kehendak dan rencana Roh Kudus. Ini menunjukkan kesatuan antara Allah Putra dan Roh Kudus yang juga tidak dapat dipisahkan.
Singkatnya ketiga pribadi itu satu hakekat, memiliki sifat, kehendak dan rencana yang satu dan sama yakni kasih yang menyelamatkan kita. Yang berbeda hanya tugas atau peran yang dijalankan ketiga pribadi tersebut. Allah Bapa mencipta dan menyelenggarakan, Allah Putra menebus dan menyelamatkan, Allah Roh Kudus menyemangati dan menguduskan. Dengan demikian kesatuan antara Bapa, Putra dan Roh Kudus pun tidak terpisahkan. Sebuah pendekatan yang sederhana sekali, namun bagi saya itu sudah cukup untuk mengimani Tritunggal Mahakudus.
Bapak/Ibu/Sdr/i Sahabat Yesus
Merayakan Allah Tritunggal Mahakudus menjadi kesempatan bagi kita untuk semakin mengenal dan mengimani Allah yang satu yang mewujud dalam tiga pribadi dengan tugas atau peran masing-masing. Kita juga diajak untuk bersyukur atas pemberian Allah Bapa, Allah Putra dan Allah Roh Kudus yang satu yakni kasih yang menyelamatkan kita. Pemberian itu mengundang tanggapan kita untuk menerimanya, mengimaninya dan terus menerus membangun kedekatan, bahkan kesatuan dengan kehendak dan rencana keselamatan Allah Tritunggal. Kita selaraskan hidup kita dengan sifat, kehendak dan rencana Allah itu. Kesatuan Allah Tritunggal juga mendorong kita untuk membangun kesatuan hidup dengan gereja dan bekerjasama dengan Allah Tritunggal dalam menghadirkan keselamatan di tengah dunia. Apakah kita sudah membangun kesatuan dengan Allah Tritunggal dan gereja dalam hidup dan tugas pelayanan kita masing-masing?
Kategori:RENUNGAN, Renungan Minggu
Tagged as: Allah Bapa, Allah Putra, Allah Roh Kudus, Allah Tritunggal Mahakudus, Gereja, kasih, kesatuan, keselamatan, pribadi, Tritunggal
Wir verwenden Cookies und Daten, um
Wenn Sie „Alle akzeptieren“ auswählen, verwenden wir Cookies und Daten auch, um
Wenn Sie „Alle ablehnen“ auswählen, verwenden wir Cookies nicht für diese zusätzlichen Zwecke.
Nicht personalisierte Inhalte und Werbung werden u. a. von Inhalten, die Sie sich gerade ansehen, und Ihrem Standort beeinflusst (welche Werbung Sie sehen, basiert auf Ihrem ungefähren Standort). Personalisierte Inhalte und Werbung können auch Videoempfehlungen, eine individuelle YouTube-Startseite und individuelle Werbung enthalten, die auf früheren Aktivitäten wie auf YouTube angesehenen Videos und Suchanfragen auf YouTube beruhen. Sofern relevant, verwenden wir Cookies und Daten außerdem, um Inhalte und Werbung altersgerecht zu gestalten.
Wählen Sie „Weitere Optionen“ aus, um sich zusätzliche Informationen anzusehen, einschließlich Details zum Verwalten Ihrer Datenschutzeinstellungen. Sie können auch jederzeit g.co/privacytools besuchen.
Allah Bapa merupakan pribadi pertama dari Allah Tritunggal. Allah Bapa merupakan sumber dari segala keberadaan. Segala ciptaan merupakan karya dari Allah Bapa. Segala ciptaan merupakan awal dari segala yang ada di dunia, karena Allah menciptakan segala sesuatunya dari yang tidak ada menjadi ada (ex nihilo). Walaupun Allah Bapa mencipta dari yang tidak ada menjadi ada, Ia sendiri tidak diciptakan. Allah Bapa sudah ada sebelum segala sesuatunya ada, dan akan tetap ada setelah segala sesuatunya telah tiada.
Allah Bapa memiliki peran dalam dunia ini, selain menjadi pencipta segala sesuatu, Ia juga memelihara, memimpin, mengatur, semua ciptaan, dan yang paling penting adalah Allah Bapa merencanakan penebusan bagi manusia.
Allah Anak/ Putra (Yesus Kristus)
Allah Anak adalah pribadi kedua dari Allah Tritunggal. Allah Anak dikenal sebagai Yesus Kristus. Banyak orang mempertanyakan mengapa Yesus disebut sebagai Allah Anak?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada beberapa alasan yang tepat. Pertama, Secara rohani Yesus diperanakkan dari Bapa (Ibr. 1:5; Luk. 1:35; Yoh. 1:14, 3;16; dan Gal. 4:4). Kedua, Yesus Kristus adalah Anak Allah yang berinkarnasi menjadi manusia dan dipilih oleh Allah sendiri (Mat. 26:63; Yoh. 1:49, 11:27). Ketiga, karena Yesus dikandung dan dilahirkan dengan natur manusia melalui pekerjaan Roh Kudus (Mat. 1:20b). Tiga alasan di atas merupakan bukti bagi manusia bahwa Yesus Kristus merupakan anak Allah.
Di dalam Alkitab, terdapat beberapa kali Yesus disebutkan sebagai Anak Allah.
Peran Allah Anak/ Putra
Allah anak berperan juga dalam proses penciptaan dan memelihara segala sesuatu yang ada di dunia. Namun, Allah Anak memiliki tugas khusus yang berbeda dengan Allah Bapa dan Allah Roh Kudus. Allah Anak berperan sebagai pelaksana keselamatan yang Allah Bapa telah rencanakan. Allah Anak melakukan karya keselamatan dengan berinkarnasi menjadi manusia yang akan menderita, mati dikayu salib, dan bangkit (Ef. 1:3-14). Karya keselamatan yang dikerjakan oleh Yesus bertujuan untuk memulihkan manusia dari dosa. dosa merupakan tindakan yang menyimpang dari apa yang Allah ajarkan. Melalui dosa manusia telah kehilangan kemuliaannya dan hidup yang kekal. Selain untuk memulihkan manusia dari dosa, kematian Yesus di kayu salib untuk mengembalikan relasi antara manusia dengan Allah, sesama, dan diri sendiri yang telah rusak. Oleh karena itu, manusia membutuhkan Yesus Kristus sebagai utusan Allah Bapa dalam melakukan karya keselamatan. Kis. 4:12 mengatakan "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita diselamatkan." Dari ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa keselamatan hanya diperoleh melalui Yesus Kristus. Tidak ada manusia lain yang dapat menggantikan Kristus untuk menebus dosa manusia.
Pribadi Allah Roh Kudus
Roh Kudus merupakan Pribadi ketiga dari Allah Tritunggal. Allah Roh Kudus memiliki hubungan yang baik antara Allah Bapa dan Allah Anak, sehingga Ia dapat menyelidiki segala sesuatu yang tersembunyi. Roh Kudus adalah pribadi yang nyata bukanlah kekuatan yang tidak berpribadi (Sproul, 2005). Oleh karena Allah Roh Kudus merupakan pribadi, maka Allah Roh Kudus memiliki pikiran (Yoh. 15:26), perasaan (Yoh. 14:16), dan kehendak (Kis. 5:3). Sebagai pribadi, manusia dapat berhubungan dengan Allah Roh Kudus melalui sebuah persekutuan (2 kor. 13:14). Oleh sebab itu, Roh kudus harus disembah dan ditaati oleh setiap orang yang percaya kepada Allah tritunggal.
Peran Allah Roh Kudus
Kesimpulan Allah Tritunggal jelas memiliki tiga Pribadi dalam satu natur Allah. Setiap Pribadi memiliki peran masing-masing yang perlu dikerjakan dalam dunia ini. semua peran dari Pribadi Allah Tritunggal memiliki tujuan yang baik bagi semua ciptaan-Nya. Segala yang terjadi di dunia ini merupakan hasil dari Allah Tritunggal yang berperkara di dalamnya. Oleh sebab itu, sebagai orang percaya, perlu untuk memahami pribadi dari Allah tritunggal dan memahami peran setiap pribadi atas yang mereka telah mereka kerjakan, maupun yang masih akan mereka kerjakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Tampilkan Bahasa Isyarat Saja
Hanya Bisa Download Publikasi